Monday, March 11, 2019

Perkembangan Emosi Anak Usia Dini




Sejak usia dini bahkan sejak lahir, anak – anak akan berkembang dalam banyak cara. Antara lain dalam bidang fisik, kognitif, sosial dan emosional. Untuk aspek emosional, reaksi anak terhadap berbagai perasaan berbeda yang mereka alami setiap hari kelak akan membawa pengaruh yang besar terhadap cara mereka mengambil keputusan, tingkah laku mereka, bagaimana cara mereka menghadapi hidup serta menikmati kehidupan sebagai seorang yang dewasa kelak dan selama perkembangan usianya.

Perkembangan emosional anak termasuk mengenali apa perasaan dan emosi yang mereka alami, mengerti bagaimana dan mengapa hal itu terjadi, mengenali perasaan sendiri dan orang lain, dan mengembangkan cara yang efektif dalam mengelolanya. Seiring dengan pertumbuhan anak, perkembangan emosionalnya juga akan menjadi semakin kompleks tergantung dengan pengalaman yang didapatkannya. Karena itulah, mengembangkan kemampuan untuk mengelola emosi akan menjadi hal yang sangat penting untuk kesehatan mental anak.

Pentingnya Perkembangan Emosi Anak

Kemampuan emosional anak adalah saat dimana anak dapat mengenali, mengekspresikan, mengerti dan mengelola rentang emosi yang luas. Anak – anak yang dapat mengelola dan mengerti perasaan mereka dengan tetap tenang dan menikmati pengalamannya lebih mungkin untuk mengembangkan citra diri yang positif dan menjadi pribadi yang percaya diri serta penuh rasa ingin tahu dalam belajar. Perkembangan emosional adalah tugas yang kompleks yang dimulai sejak usia dini dan berlanjut sampai ke masa dewasa.
Emosi – emosi yang telah dapat dilihat sejak bayi adalah kebahagiaan, sedih, takut dan marah. Selanjutnya ketika anak – anak mulai mengembangkan sikap sadar diri, maka emosi – emosi yang lebih kompleks seperti rasa malu, terkejut, bersalah, bangga dan empati serta banyak lagi akan mulai dirasakannya. Seiring dengan perkembangan anak, hal – hal yang memicu perubahan emosi moereka juga berubah, dan begitu pula dengan cara mereka menanganinya.
Faktor yang Mempengaruhi Emosi Anak
Pada anak yang masih sangat muda, emosi mereka pada umumnya ditunjukkan dari reaksi fisik atau tingkah laku dan mereka akan mengembangkan kemampuan untuk mengenali berbagai jenis emosi seiring dengan pertumbuhannya. Banyak hal yang akan memberi pengaruh kepada cara anak mengekspresikan emosinya, baik itu melalui kata – kata ataupun tingkah laku. Faktor yang mempengaruhi tersebut adalah

1. Faktor Kematangan

Perilaku emosional yang matang dapat terjadi jika ada perkembangan kelenjar endokrin itulah sebabnya bayi belum matang secara emosional. Mereka masih kekurangan produksi kelenjar endokrin yang penting untuk mendukung reaksi fisiologis terhadap stres.

2. Faktor Belajar

Metode belajar yang dapat menunjang perkembangan emosi anak usia dini yaitu:

Trial and error
Anak mempelajari untuk mengespresikan emosi secara coba – coba melalui beberapa macam perilaku dan memilih yang memberikan pemuasan terbesar kepadanya, dan mengeliminasi perilaku yang memberikan sedikit kepuasan atau tidak sama sekali.

Meniru
Anak belajar mengenal emosi dengan cara meniru yang akan mempengaruhi rangsangan yang dirasakannya dan aspek reaksinya terhadap emosi atau situasi tertentu. Anak mengamati apa saja hal yang bisa membangkitkan emosi tertentu pada orang lain, dan akan bereaksi dengan cara yang sama dengan orang yang diamati.
Mengidentifikasi
Sama dengan belajar meniru, namun berbeda dalam aspek bahwa anak hanya meniru orang yang dikaguminya. Biasanya orang ini adalah orang yang mempunyai ikatan kuat dengan anak, sehingga keinginan anak untuk meniru kepada orang tersebut akan lebih kuat daripada untuk meniru sembarang orang.

Mengkondisi
Kondisi ini berarti bahwa anak mengasosiasikan obyek dan situasi yang awalnya gagal memancing reaksi emosional darinya. Pengkondisian terjadi dengan mudah pada anak usia dini karena pada saat itu anak belum mampu menalar situasi, kurangnya pengalaman untuk bersikap kritis, dan tidak menyadari jika reaksi mereka tidak rasional.

Berlatih
Anak berlatih mengelola emosi dengan bimbingan orang dewasa, yang mengajarkan cara bereaksi yang tepat jika emosinya terpancing. Anak akan berlatih untuk memberikan reaksi kepada rangsangan yang memberikan emosi menyenangkan, dan juga mengendalikan emosi ketika mendapatkan rangsangan yang tidak menyenangkan.



sumber : https://dosenpsikologi.com

No comments:

AI

  Bagaimana Cara Kerja Kecerdasan Buatan AI bekerja dengan menggabungkan sejumlah besar data dengan cepat, pengolahan berulang, dan algori...