Thursday, March 13, 2025

Sinopsis “Jejak Legenda Negeri diatas Awan”

 

Sinopsis

“Jejak Legenda Negeri diatas Awan”

 


 Simon akhirnya pulang ke Toraja untuk menghadiri pemakaman neneknya. Ia ditemani ketiga sahabatnya: Jems, Tatang, dan Wawan. Ketiga sahabat Simon terkejut melihat kemeriahan upacara dan ritual adat pemakaman nenek Simon yang jauh berbeda dari bayangan mereka.

Di rumah tempat mereka menginap, Wawan, salah satu sahabat Simon, tanpa sengaja menemukan tumpukan papan kayu yang tampak sangat usang termakan waktu. Belakangan diketahui bahwa itu adalah tumpukan papan kayu bekas peti penyimpanan benda pusaka yang sudah bertahun-tahun terbengkalai di gudang dekat dapur yang tidak terpakai. Wawan tertarik dengan ukiran mencolok pada dinding peti itu. Ia membersihkan permukaan papan kayu itu serta merapikannya. Setelah itu, ia mengambil beberapa foto dan video, lalu mengirimkannya ke Amrul, sahabatnya yang seorang dosen arkeologi di sebuah perguruan tinggi negeri. Setelah meneliti foto-foto dan video berdasarkan keilmuan dan pengalamannya, Amrul menjelaskan kepada Wawan bahwa ukiran tersebut menyimpan pesan rahasia dan petunjuk lokasi benda pusaka yang tampaknya berkaitan dengan benda pusaka yang telah ditemukan sebelumnya.

Saat mereka akan memulai pencarian benda pusaka itu sesuai dengan petunjuk yang ada di dinding peti, dua jurnalis media daring yang meliput acara pemakaman nenek Simon, Winda dan Rani, secara tidak sengaja mengetahui rahasia itu dan terpaksa bergabung dengan mereka. Dua hari setelah upacara pemakaman selesai, mereka berenam (Simon, Jems, Wawan, Tatang, Winda, dan Rani) memulai pencarian lokasi benda pusaka yang ternyata tidak jauh dari makam gunung batu tempat nenek Simon dimakamkan.

Di tengah penggalian untuk mencari tempat penyimpanan benda pusaka kedua, Simon dan teman-temannya tanpa sengaja menemukan sesuatu yang tak terduga, sebuah patung logam seukuran orang dewasa, tertanam di dalam tanah selama ribuan tahun. Patung ini menarik perhatian karena diduga berkaitan dengan suku bangsa Semit atau lebih dikenal dengan bangsa Akkadia. Dugaan ini muncul bukan tanpa alasan. Ornamen dan ukiran pada patung tersebut mirip sekali dengan ornamen yang ada pada prasasti naskah kuno yang ditemukan lima belas tahun lalu terpendam di dasar sungai di sekitar perbukitan kars Ramang-Ramang, Kabupaten Maros, yang letaknya sekitar tiga ratus kilometer dari lokasi penemuan patung ini. Yang lebih mengejutkan lagi, prasasti yang hampir sama juga pernah ditemukan di bekas reruntuhan Kerajaan Akkadia di Mesopotamia Selatan. Di sana, para arkeolog juga menemukan banyak artefak dari kota-kota kuno zaman Kerajaan Akkadia.

Tidak puas dengan penemuan patung itu, mereka terus melanjutkan penggalian. Setelah menggali lebih dalam, mereka menemukan sebuah gua misterius yang membuat jantung berdetak lebih kencang. Begitu masuk ke dalam gua, mata mereka langsung terpesona oleh pemandangan yang luar biasa. Selain dinding gua yang hampir penuh dengan tulisan dan gambar-gambar kuno yang rumit, di dalam gua yang gelap dan lembap itu terdapat sebuah patung raksasa yang menjulang megah, menempel di dinding gua. Tinggi patung tersebut kurang lebih sepuluh meter.

Tepat di bagian bawah patung, terdapat sebuah meja altar yang sangat megah dan kokoh. Di meja altar banyak terdapat simbol-simbol aneh. Selain itu, bagian bawah meja banyak tulisan paku yang menempel pada kaki penopang meja altar. Di atas meja altar, terdapat sebuah bejana air yang terbuat dari emas, berkilau meski dalam kegelapan gua. Hiasan ukiran di bejana tersebut begitu rumit dan memukau.

Belum selesai mereka dibuat bingung dengan penemuan patung logam dan gua misterius beserta ratusan artefak kuno di dalamnya, mereka kembali dihadapkan dengan teka-teki prasasti naskah kuno yang ditemukan terpendam di dasar Sungai Rammang-Rammang.

 

No comments:

Sinopsis “Jejak Legenda Negeri diatas Awan”

  Sinopsis “Jejak Legenda Negeri diatas Awan”     Simon akhirnya pulang ke Toraja untuk menghadiri pemakaman neneknya. Ia ditemani ket...