Wednesday, July 24, 2019

Kumpulan meme sampah Plastik

script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js">




















Friday, July 19, 2019

Cara Menjadi Seorang Astronot






Menjadi astronot tidak hanya terjadi dalam semalam. Dibutuhkan bertahun-tahun pendidikan dan pengalaman untuk memenuhi kualifikasi dasar. Banyak orang yang tidak diterima pada percobaan pertama, juga, mengharuskan mereka untuk belajar lebih banyak agar lebih siap untuk percobaan berikutnya. Meski begitu, hanya sebagian kecil pelamar yang menjadi kandidat astronot, membuatnya sulit untuk didapatkan.

"Fakta bahwa saya melamar menjadi astronot 15 kali belum hilang pada teman, pengikut, atau penggemar saya," tulis pensiunan astronot Clay Anderson dalam biografinya, "The Ordinary Spaceman," seperti dikutip dalam Popular Mechanics.

"Lelucon dan komentar sinis bergantung pada kebenaran yang buruk bahwa pada 14 dari 15 upaya tersebut, saya gagal total dan sangat buruk. Faktanya, ada pengumuman layanan publik NASA yang menyoroti bagaimana saya butuh 15 kali percobaan. Saya suka berpegang teguh pada dengan kenyataan bahwa saya selalu bisa mengatakan 'lebih baik terlambat daripada tidak pernah,' tetapi pada titik ini semua akademik. "

Artikel ini berfokus pada proses seleksi untuk NASA, yang berlaku untuk warga negara Amerika. Sementara banyak dari kualifikasi dapat digeneralisasikan ke program astronot di negara lain, penting untuk dicatat bahwa setiap badan antariksa memiliki proses seleksi sendiri. Non-A.S. warga di wilayah geografis berikut harus berkonsultasi dengan salah satu lembaga ini untuk informasi lebih lanjut tentang menjadi astronot:

Hal yang Benar
Langkah pertama untuk menjadi astronot adalah mendapatkan pengalaman yang relevan di sekolah. Ada dua kelas utama pelamar astronot: pelamar militer dan pelamar sipil. Prosedur aplikasi militer berbeda-beda tergantung pada cabang angkatan bersenjata A.S. Anda bekerja, karena Anda mendaftar melalui cabang Anda masing-masing. Warga sipil langsung mendaftar ke NASA.



Terlepas dari latar belakangnya, NASA ingin para astronotnya memiliki setidaknya gelar sarjana dalam bidang teknik, ilmu biologi, ilmu fisika atau matematika. (Agensi menyimpan daftar pengecualian untuk derajat ini, seperti geografi atau manajemen penerbangan.) Banyak astronot memiliki gelar master atau bahkan Ph.D. di bidangnya. Beberapa astronot, seperti Story Musgrave (sekarang sudah pensiun), memiliki derajat lebih dari itu.

Walaupun pendidikan menyiratkan bahwa Anda akan memerlukan sejumlah uang untuk memungkinkan pemilihan astronot, sebuah artikel Forbes menunjukkan bahwa beberapa astronot menerima bantuan dari program militer atau pemerintah untuk mengambil kualifikasi.

"Anak-anak yang tidak pernah mampu mendapatkan pendidikan yang dibutuhkan dibantu oleh program pemerintah, apakah itu militer, federal, atau negara," kata karyawan NASA Robert Frost, menanggapi pertanyaan tentang Quora. "Dengan bantuan itu dan bekerja sangat, sangat keras, mereka mendapatkan pendidikan dan mendapatkan pekerjaan yang baik di mana mereka dapat menunjukkan kemampuan mereka dengan cara yang mengesankan panitia seleksi astronot. Terkadang tekad membutuhkan uluran tangan."

Namun, dibutuhkan lebih dari sekolah untuk mendapatkan pijakan sebagai kandidat seleksi astronot. NASA menginginkan setidaknya tiga tahun "pengalaman profesional yang terkait, semakin bertanggung jawab," atau (dengan anggukan kepada kandidat militer) setidaknya 1.000 jam "waktu pilot-in-command dalam pesawat jet." Gelar lanjutan dianggap setara dengan pengalaman ini, namun, dengan master setara dengan satu tahun pengalaman dan doktor tiga tahun pengalaman.

Pengecualian penting untuk persyaratan ini adalah guru, yang masih harus memiliki gelar sarjana teknis tetapi dapat memenuhi syarat melalui tindakan mengajar - bahkan untuk anak-anak sekolah dasar.

Pencalonan astronot dan jalur menuju penerbangan
Setelah dipilih, NASA tidak menganggap Anda sebagai astronot penuh. Ada dua tahun pelatihan dasar di depan di mana Anda dianggap sebagai "kandidat astronot." Para kandidat menerima pembelajaran kelas dasar tentang Stasiun Luar Angkasa Internasional dan spaceflight secara umum. Mereka juga menjadi penyelam scuba yang memenuhi syarat, melakukan pelatihan bertahan hidup air militer, menjalani tes berenang, terkena tekanan atmosfer tinggi dan rendah, melakukan penerbangan di "komet muntah" dan mendapatkan pelatihan media dan bahasa Rusia, antara lain. [6 Hal Sehari-Hari yang Mengubah Aneh Menjadi Tanpa Berat]

Setelah lulus, banyak astronot tidak ditugaskan untuk terbang selama bertahun-tahun. Mereka akan mendukung astronot lain di orbit melalui berfungsi sebagai "CapCom" di Mission Control, melakukan simulasi ruang angkasa di Laboratorium Neutral Buoyancy NASA dan mengambil lebih banyak keterampilan yang akan mereka butuhkan untuk waktu mereka di orbit. Mereka menghabiskan waktu tidak hanya di NASA, tetapi juga mitra internasional dengan fasilitas pelatihan (seperti Kanada, untuk belajar cara mengoperasikan lengan robot stasiun.) Semua astronot juga harus mempertahankan kemahiran terbang di pesawat T-38, menerbangkan sejumlah jam tertentu per bulan.

Setelah seorang astronot dipilih untuk penerbangan, pelatihan misi membutuhkan beberapa tahun lagi. Mereka mulai dengan membaca buku teks dan menerima pelatihan kelas, kemudian melakukan simulasi demi simulasi untuk mempelajari hal-hal yang nyata. Pelatihan mereka berlangsung di seluruh dunia, baik secara individu maupun dengan awak kapal mereka









Sumber : https://www.space.com


Jualan “Prank” di Youtube lebih laris daripada jualan berita Politik






Tidak jelas siapa yang pertama mengkormesilkan “Prank” sebagai jualan untuk dunia hiburan, yang jelas banyak acara tv reality show di dunia telah menayangkan acara tersebut dengan kemasan yang berbeda. Kalau di Indonesia hal semacam ini (Prank) di populerkan di acara TV Spontan beberapa tahun silam, sedangkan di luar Negeri Prank sangat banyak, sebut saja Candid Camera, Jackass, Prank Patrol, just for laughs, dan lain sebagainya.
Dari penelusuran penulis, sementara ini tayangan TV Prank yang terlama adalah Candid Camera, acara ini dimulai sejak tahun 1948 waaooww negara kita baru tiga tahun merdeka, mereka sudah punya acara TV Prank. Selanjutnya di ikuti oleh ribuan acara yang sejenis hingga saat ini.
Kemunculan Video  streaming online membuat banyak video creator mengadopsi bahakan meniru mentah – mentah konseap video lelucon alias Prang yang telah ada sebelumnya, mungkin tujuan awalnya hanya mebuat lelucon atau bahan bercanda, tapi makin kesini acara yang mulanya bercanda ini sudah banyak yang menyimpang, sebut saja acara prank yang tewas kesetrum listrik di Serpong BSD pada tahun 2016 silam (https://news.detik.com/berita/d-3306754/diikat-teman-di-tiang-saat-ultah-sendy-tewas-tersetrum-listrik), atau Prank yang berujung pada keributan.
Kadang kita bertanya semiskin itukah ide para video creator?, atau memang saat ini Lelucon atau Prank sangat diminati masyarakat Indonesia, sehingga menjadi lahan basah untuk meperoleh jutaan Subscribe untuk mendapatkan adsense dari google?.
Saat ini sarutsan hingga ribuan video prank berseliwiran di Youtube setiap hari untuk memenuhi kebutuhan parah “Penikmat Video Prank” mulai dari memang yang sangat berkualitas sampai yang sangat tidak berkualitas, tapi sepertinya lebih banyak yang tidak berkualitas asal jadi asal upload walaupun isinya hanya konten jokes receh yang sama sekali tidak menghibur. Tapi walaupun begitu chanel Youtube yang tidak berkualitas tersebut tetap ramai dikunjungi dan mempunya ratusan ribu hingga jutaan subscriber, kenapa seperti itu??..mungkin salah satu alasannya adalah disebabkan oleh muaknya masyarakat dengan tontotan dan berita – berita politik, yang membanjiri semua media di Indonesia, Mulai dari berita politik PILKADA, PILCALEG sampai PILPRES, sepanjang tahun masyarakat di suguhi berita Politik yang mungkin tidak ada gunanya dan itu – itu saja apalagi aktor dan tokohnya juga itu – itu saja, beda dengan video-video prank, orangnya beda – beda karena chanel Youtube nya juga beda – beda tapi tingkat ketidak lucuannya hampir sama semua, tapi setidaknya lebih menghibur daripada berita politik yang sama sekali tidak menghibur.
Atau mungkin suatu saat nanti penulis bekerja sama dengan semua Youtuber membuat prank politik terheboh sepanjang sejarah, membuat Prank Pilkada misalnya, atau kalau mau yang lebih “gila” lagi buat Prank Pilpres, mengerjai orang – orang yang sangat berambisi ingin menjadi pejabat negara. Prank tersebut sekaligus menyatukan lawan dan kawan politik untuk bisa tertawa secara massal dan pemanasan sebelum Pilkada atau pemilu yang sebenarnya dilaksanakan.
Tapi sadar atau tidak sebenarnya selama ini secara tidak langsung Prank Politik sudah sering dipertontonkan oleh para politisi “ngaur”, contoh, Tim sukses Politisi atau CALEG A nge- Prang si Politisi atau CALEG dengan mengatakan mereka unggul, tapi ternyata tidak, atau si Tim sukses melaporkan memasang ribuan Spanduk dan benner tapi ternyata cuma 10 spanduk dan benner, atau kans si Politisi A sangat kecil untuk menang di suatu daerah dan di “Prank” oleh tim suksesnya sehingga si politisi percaya dengan mudah padahal tidak sadar kalau sudah terkena prank oleh team suksesnya.
Tapi prank “politik” semcam ini sumber pundi-pundinya bukan dari google, tapi dari korban prank itu sendiri. Jadi mungkin orang yang paling sering secara rutin kena prank adalah politisi “ngaur”.

semoga pembaca tidak merasa kena prank 





Penulis : Arnoldus Leo Karra / https://mixnewsdotcom.blogspot.com


Sekilas tentang sang Maestro Sastra




    Foto by https://today.line.me


Arswendo Atmowiloto lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 26 November 1948 – meninggal di Jakarta, 19 Juli 2019 pada umur 70 tahun,  adalah penulis dan wartawan Indonesia yang aktif di berbagai majalah dan surat kabar. Ia menulis cerpen, novel, naskah drama, dan skenario film.
Nama aslinya adalah Sarwendo, dengan nama baptis Paulus. Nama itu diubahnya menjadi Arswendo karena dianggapnya kurang komersial dan pop. Lalu di belakang namanya itu ditambahkan nama ayahnya, Atmowiloto, sehingga namanya menjadi apa yang dikenal luas sekarang.
Dalam penulisan tidak jarang dia menggunakan nama samaran. Untuk cerita bersambungnya, Sudesi (Sukses dengan Satu Istri), di harian Kompas, ia menggunakan nama Sukmo Sasmito. Untuk Auk yang dimuat di Suara Pembaruan ia memakai nama Lani Biki, kependekan dari Laki Bini Bini Laki, nama iseng yang ia pungut sekenanya. Nama-nama lain pernah dipakainya adalah Said Saat dan B.M.D Harahap dan Berikut sederet karya Sastrawan  Arswendo Atmowiloto.
Bayiku yang Pertama (Sandiwara Komedi dalam 3 Babak) (1974)
Sang Pangeran (1975)
Sang Pemahat (1976)
The Circus (1977)
Saat-saat Kau Berbaring di Dadaku (1980)
Dua Ibu (1981)
Serangan Fajar (diangkat dari film yang memenangkan 6 Piala Citra pada Festival Film Indonesia) (1982)
Pacar Ketinggalan Kereta (skenario dari novel "Kawinnya Juminten") (1985)
Anak Ratapan Insan (1985)
Airlangga (1985)
Senopati Pamungkas (1986/2003) - dianggap sebagai bestseller oleh Gramedia
Akar Asap Neraka (1986)
Dukun Tanpa Kemenyan (1986)
Indonesia from the Air (1986)
Garem Koki (1986)
Canting (sebuah roman keluarga) (1986) - dianggap sebagai bestseller oleh Gramedia
Pengkhianatan G30S/PKI (1986)
Lukisan Setangkai Mawar (17 cerita pendek pengarang Aksara) (1986)
Telaah tentang Televisi (1986)
Tembang Tanah Air (1989)
Menghitung Hari (1993)
Sebutir Mangga di Halaman Gereja: Paduan Puisi (1994)
Projo & Brojo (1994)
Oskep (1994)
Abal-abal (1994)
Khotbah di Penjara (1994)
Auk (1994)
Berserah itu Indah (kesaksian pribadi) (1994)
Sudesi: Sukses dengan Satu Istri (1994)
Sukma Sejati (1994)
Surkumur, Mudukur dan Plekenyun (1995)
Kisah Para Ratib (1996)
Senja yang Paling Tidak Menarik (2001)
Pesta Jangkrik (2001)
Keluarga Cemara 1
Keluarga Cemara 2 (2001)
Keluarga Cemara 3 (2001)
Kadir (2001)
Keluarga Bahagia (2001)
Darah Nelayan (2001)
Dewa Mabuk (2001)
Mencari Ayah Ibu (2002)
Mengapa Bibi Tak ke Dokter? (2002)
Dusun Tantangan (2002)
Fotobiografi Djoenaedi Joesoef: Senyum, Sederhana, Sukses (2005)
Kau Memanggilku Malaikat (2007)
Imung
Kiki
Mengarang Itu Gampang
Sinetron
1 Kakak 7 Ponakan (RCTI, 1996)
Keluarga Cemara (RCTI, 1996-2002)
Deru Debu (SCTV, 1994-1996)
Jalan Makin Membara II (SCTV, 1995-1996)
Jalan Makin Membara III (SCTV, 1996-1997)
Imung (SCTV, 1997)
Ali Topan Anak Jalanan (SCTV, 1997-1998)

Penghargaan
Tahun 1972 ia memenangkan Hadiah Zakse atas esainya "Buyung -Hok dalam Kreativitas Kompromi". Dramanya, Penantang Tuhan dan Bayiku yang Pertama, memperoleh Hadiah Harapan dan Hadiah Perangsang dalam Sayembara Penulisan Naskah Sandiwara DKJ 1972 dan 1973. Pada tahun 1975 dalam sayembara yang sama dia mendapatkan Hadiah Harapan atas drama Sang Pangeran. Dramanya yang lain, Sang Pemahat, memperoleh Hadiah Harapan I Sayembara Penulisan Naskah Sandiwara Anak-Anak DKJ 1976. Selain itu, karyanya Dua Ibu (1981), Keluarga Bahagia (1985), dan Mendoblang (1987) mendapatkan hadiah Yayasan Buku Utama Departemen P & K tahun 1981, 1985, dan 1987. Tahun 1987 Arswendo memperoleh Hadiah Sastra Asean.

SELAMAT JALAN SASTRAWAN BESAR INDONESIA "Sang Maestro Sastra"


Sumber  : https://id.wikipedia.org/wiki/Arswendo_Atmowiloto

Monday, July 15, 2019

Syarat Menjadi astronot NASA




sudah lama gak update dihalaman Bloq ku yang keren ini,  mungkin diantara kalian pernah bertanya dalam benak kalian bagaimana sih atau apa sih syarat menjadi seorang Astronot NASA, dan berikut penjelsan singkatnya yang saya rangkum dari https://www.space.com/

 NASA memiliki persyaratan ketat untuk menjadi astronot. Pekerjaan itu tidak hanya membutuhkan Anda dalam kondisi fisik yang prima, tetapi juga menuntut keterampilan teknis untuk melakukan pekerjaan yang sulit di pesawat ruang angkasa atau di stasiun ruang angkasa yang jauh dari rumah.
Persyaratan dasar badan tersebut adalah gelar sarjana dalam bidang teknik, ilmu biologi, ilmu fisika, ilmu komputer atau matematika, diikuti oleh tiga tahun pengalaman profesional (atau 1.000 jam waktu pilot-in-command dalam pesawat jet). Calon juga harus lulus pemeriksaan fisik astronot NASA. Namun, ada banyak keterampilan lain yang dapat menjadi aset untuk seleksi, seperti scuba diving, pengalaman di hutan belantara, pengalaman kepemimpinan, dan fasilitas dengan bahasa lain (terutama Rusia, yang harus dipelajari semua astronot hari ini.)

Seperti apa "kelas" astronot itu

NASA telah memilih 22 "kelas" astronot sejak kelompok pertama tujuh astronot pada tahun 1959 yang dipilih untuk program Merkurius. Program luar angkasa telah tumbuh dan berubah secara signifikan sejak saat itu. Beberapa kelas astronot pertama diambil sebagian besar dari militer, terutama pilot uji coba - sebuah kelompok yang dianggap siap untuk menghadapi bahaya luar angkasa yang ekstrem. Tetapi ketika program NASA berevolusi, keahlian yang lebih beragam dibutuhkan.
Sebagai contoh, kelas keempat astronot (pada 1969) dikenal sebagai "The Scientists," dan termasuk Harrison J. Schmitt, yang merupakan satu-satunya ahli geologi yang berjalan di bulan (selama Apollo 17). Kelas terkenal lainnya termasuk kelas kedelapan pada tahun 1978 (termasuk pilihan wanita, Afrika-Amerika, dan Asia-Amerika), kelas ke-16 pada tahun 1996 (kelas terbesar, dengan 44 anggota dipilih untuk penerbangan luar angkasa yang sering dilakukan untuk membangun Stasiun Luar Angkasa Internasional) dan kelas 21 di 2013 (kelas pertama dengan 50/50 gender split

Kendaraan yang akan mereka gunakan

Kelas astronot baru memiliki berbagai macam kendaraan untuk dinantikan. Para astronot hari ini menggunakan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia untuk mencapai Stasiun Luar Angkasa Internasional, tujuan utama untuk menguji spaceflight berdurasi panjang. Namun, pada tahun-tahun mendatang, NASA berharap untuk kembali bergerak di luar orbit rendah Bumi untuk misi ke bulan dan Mars. Jika ini terjadi, kelas baru astronot akan menggunakan pesawat ruang angkasa Orion untuk eksplorasi ruang angkasa.

Para astronot baru juga dapat menantikan peluncuran dari tanah Amerika, begitu kelas baru kendaraan komersial siap. Baik SpaceX dan Boeing menciptakan pesawat ruang angkasa untuk program kru komersial NASA, yang diharapkan akan berjalan dengan sungguh-sungguh pada akhir dekade ini. Ini akan menjadi pertama kalinya orang Amerika meluncurkan dari Amerika Serikat sejak program pesawat ulang-alik, yang selesai pada 2011


Kemana astronot baru akan pergi


Para astronot baru dapat memulai karir mereka bepergian ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, atau mereka mungkin menemukan diri mereka terbang lebih jauh. Itu semua tergantung di mana kebijakan antariksa Amerika Serikat berlangsung di tahun-tahun mendatang, dan program apa yang NASA temukan sendiri terlibat. Stasiun antariksa itu dijadwalkan berlangsung hingga 2024, tetapi dapat diperpanjang hingga 2028 atau bahkan lebih lama.

Rencana lain lebih samar, tetapi NASA memiliki beberapa ide dalam pikiran. Badan tersebut sedang menguji pesawat ruang angkasa Orion, yang diperkirakan akan membuat penerbangan tanpa awak melewati bulan pada tahun 2019. (Agensi tersebut mempertimbangkan untuk menempatkan astronot di kapal, tetapi memutuskan untuk tidak karena beban teknis tambahan.) Orion kemudian akan membawa manusia ke laut dalam. tujuan -ruang di tahun 2020-an dan seterusnya.

Selanjutnya dimana NASA berharap dapat membawa astronot ke Mars di tahun 2030-an, jika rencana saat ini memiliki dukungan selama itu. Sebagai bagian dari itu, agensi baru-baru ini mengumumkan stasiun ruang angkasa "gerbang ruang-dalam" dekat bulan yang dapat membantu para astronot berlatih untuk misi ruang-dalam, atau mempersiapkan perjalanan ke Mars


Apa yang dilakukan astronot (sebagian besar waktu)

Sementara sebagian besar masyarakat memperhatikan astronot saat mereka berada di luar angkasa, pada kenyataannya para astronot hanya akan menghabiskan sebagian kecil dari karir mereka di atas. Sebagian besar waktu mereka akan dihabiskan untuk pelatihan dan mendukung misi lain.

Pertama, kandidat astronot akan memiliki sekitar dua tahun pelatihan dasar, di mana mereka akan belajar pelatihan bertahan hidup, bahasa, keterampilan teknis, dan hal-hal lain yang mereka butuhkan untuk menjadi astronot. Setelah lulus, astronot baru dapat ditugaskan untuk misi luar angkasa, atau ditugaskan untuk peran teknis di Kantor Astronaut di Pusat Antariksa Johnson di Houston. Peran ini dapat mencakup mendukung misi saat ini atau memberi nasihat kepada insinyur NASA tentang cara mengembangkan pesawat ruang angkasa di masa depan.


Seperti apa pelatihan dasar itu
Kandidat astronot menjalani proses yang intens sebelum kelas yang baru terpilih disertifikasi sebagai astronot yang siap terbang. Di antara banyak tugas mereka akan belajar bagaimana melakukan perjalanan ruang angkasa, bagaimana melakukan robotika, bagaimana menerbangkan pesawat terbang dan bagaimana beroperasi di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Para kandidat astronot akan menerbangkan armada NASA T-38 untuk mendapatkan keterampilan piloting; berlatih untuk wahana antariksa di kolam renang Johnson Space Center seluas 60 kaki (disebut Neutral Buoyancy Laboratory); tangkap simulasi pesawat ruang angkasa menggunakan versi latihan lengan robot stasiun, Canadarm2; Belajar Bahasa Rusia; dan dapatkan pelatihan dasar tentang operasi stasiun ruang angkasa. Astronot juga memperdalam kepemimpinan mereka dan mengikuti keterampilan melalui pelatihan geologi dan bertahan hidup.

Menempa kemitraan

Sementara kandidat astronot yang dipilih oleh NASA pada prinsipnya akan bekerja dengan agen itu, mereka juga akan menemukan diri mereka tertanam dalam jaringan kemitraan internasional. Bersama dengan mitra komersial di Amerika Serikat yang mengembangkan perangkat keras luar angkasa dan berbagai pusat NASA yang bekerja di luar angkasa manusia, ada 16 negara yang berpartisipasi dalam Stasiun Luar Angkasa Internasional - masing-masing dengan bidang keahliannya sendiri.

Misalnya, Roscosmos (Badan Antariksa Federal Rusia) mengoperasikan beberapa modul di stasiun dan mengangkut astronot ke luar angkasa menggunakan roket Soyuz mereka. Badan Antariksa Kanada banyak berpartisipasi dalam operasi robot, seperti menangkap kapal kargo dengan Canadarm2. Mitra internasional utama lainnya termasuk European Space Agency (ESA) dan Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA). Masing-masing lembaga memiliki astronot sendiri yang bekerja di stasiun ruang angkasa dan di Kantor Astronaut.









Sumber : https://www.space.com/

AI

  Bagaimana Cara Kerja Kecerdasan Buatan AI bekerja dengan menggabungkan sejumlah besar data dengan cepat, pengolahan berulang, dan algori...