Belakangan ini sering kita dengar bahkan lihat fenomena seorang guru, mulai
dari dilaporin kepolisi, ketidak jelasan nasib ( status yang menggantung) dan
yang masih hangat seorang guru dianiaya oleh muridnya hingga meninggal..
weeeeeuuwww.. maiziiiiiing… mungkinkah ini kegagalan dunia pendidikan?.. tapi
aah gak juga.. karena kejadian seperti ini tidak dialami oleh semua sekolah di
Indonesia.
Padahal jauh di pelosok Indonesia
yang paling pelosok banyak anak murid yang sangat merindukan kehadiran guru di
kampung mereka, dan hanya guru – guru “Nekad” yang berani kesana, dan guru –
guru nekad ini bisa di hitung jari jumlahnya,. Gimana gak nekat, tidak jarang 1 guru memegang
beberapa kelas dan beberapa mata pelajaran, dengan gaji sangat di bawah rata –
rata.. nekat kan??..
Tapi kenekatan para
pejuang pendidikan ini dari jaman Oemar Bakri dan sepeda ontelnya hingga jaman
kartu kuning untuk President, belum ada perubahan yang sangat signifikan. Nasib
guru nekad masih saja mengambang. Padahal pemerintah pusat sudah
menggelontorkan dana yang cukup besar untuk pendidikan (Di RAPBN
2018, anggaran pendidikan di pemerintah pusat Rp 146,6 triliun / http://ekonomi.kompas.com/ ) apakah biaya sebanyak itu berbanding lurus dengan kulitas pendidikan di
Indonesia??..
No comments:
Post a Comment