Monday, March 11, 2019

Disorot soal Mobil Dinas Rp 1,9 M, Bupati Pandeglang Sedang di Jakarta




Jakarta - Pembelian mobil dinas baru untuk Bupati Pandeglang Irna Narulita seharga Rp 1,9 miliar tengah mendapat sorotan. Suami Irna, Dimyati Natakusumah mengatakan Irna sedang berada di Jakarta.

"Bu Irna sekarang lagi besuk orang tuanya yang lagi sakit di RS di Jakarta," ujar Dimyati kepada wartawan, Selasa (12/3/2019).

Mobil dinas yang dibeli Pemerintah Kabupaten Pandeglang berjenis Land Cruiser Prado. Dimyati mengatakan, mobil jenis SUV itu diperlukan mengingat kondisi geografis Pandeglang dan memastikan mobil Land Cruiser Prado tidak dipakai untuk keperluan pribadi.
"Mobil itu sebagai fasilitas dan tidak hanya digunakan Bu Irna, tapi untuk tamu negara. Banyaklah. Sehingga diperlukan kendaraan. Memang harganya mahal, kalau lihat di media Rp 1,9 miliar. Kalau lihat harganya terlalu tinggi sih, tapi sudah dibeli. Yang penting tidak boleh jadi milik sendiri, karena ini mobil pemerintah, mobil rakyat," ujar eks Bupati Pandeglang dua periode ini.

Pengadaan mobil Land Cruiser Prado, kata Dimyati, sudah mengacu pada Permenkeu Nomor 76/PMK.06/2015 yang disebutkan silinder maksimal untuk mobil kelas SUV adalah 3.500 cc.

"Itu mobil nggak jadi milik (pribadi), itu mobil rakyat, fasilitas. Karena di peraturannya itu cc, aturannya 3.500 cc. Speknya sama, kalau melebihi cc yang ditentukan, saya kan membuat peraturan UU, waktu membuat UU begitu, jelas aturannya. Masalah harga mobil, disesuaikan dengan mobilnya. Kan yang ditentukan bukan nilainya, tapi cc-nya," jelas Dimyati.
Pembelian mobil Land Cruiser Prado seharga Rp 1,9 miliar ini sebelumnya dikritik Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM. Alasannya, Pandeglang termasuk kabupaten termiskin di Provinsi Banten.

"Kebijakan ini jelas tidak sensitif sosial. Tidak peka pada situasi kemiskinan di daerahnya. Sangat disayangkan dilakukan oleh kepala daerah yang harusnya bekerja keras untuk membebaskan masyarakatnya dari kemiskinan bukan malah menikmati fasilitas mewah," kata Ketua Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) UGM Oce Madril kepada detikcom, hari ini.

Kritikan juga datang dari Anggota DPRD Pandeglang dari F-Gerindra Rika Kartikasari. Ia menilai pembelian mobil dinas tersebut tidak penting dan tak masuk akal di tengah suasana berduka pascatsunami, bahkan tingkat kemiskinan daerah yang tinggi.

"Kalau saya, nggak nangkap logika berpikirnya. Di saat rakyat sedang susah pascatsunami, kasus Sindangresmi mencuat soal ada masyarakat ke puskesmas harus ditandu 3 kilometer tapi saat bersamaan bupati beli mobil dinas yang 'wah'," kata Rika saat dihubungi detikcom di Pandeglang, Banten, hari ini.


Sumber : https://news.detik.com

No comments:

AI

  Bagaimana Cara Kerja Kecerdasan Buatan AI bekerja dengan menggabungkan sejumlah besar data dengan cepat, pengolahan berulang, dan algori...